Pekan ini pun, pasar finansial dunia akan kembali berfokus pada laporan-laporan ekonomi Amerika Serikat, walaupun negara-negara lainnya juga akan merilis serentetan data penting. Selain itu, pidato pejabat-pejabat tinggi negeri adidaya tersebut bakal dipantau guna memproyeksikan outlook ekonomi ke depan.
Secara keseluruhan, berikut beberapa hal penting yang perlu dicermati trader dalam melakukan analisa forex untuk trading-nya pada periode 9-13 Januari 2017:
1. Laporan Penjualan Ritel AS Bulan Desember.
Laporan buatan Departemen Perdagangan AS ini bakal dipublikasikan pada hari Jumat malam, dengan ekspektasi konsensus forecast dipatok naik ke 0.7%, setelah hanya menanjak 0.1% pada bulan November. Penjualan Ritel Inti pun diharapkan meningkat 0.5%, setelah naik 0.2% di periode sebelumnya.
Mengapa laporan ini perlu diperhatikan trader? Analisa forex fundamental pada dasarnya adalah memantau kondisi ekonomi suatu negara, apakah melemah atau menguat. Dalam hal ini, Amerika Serikat tergolong “consumer-driven economy” dengan 70% dari pertumbuhannya disumbangkan oleh belanja konsumen. Dalam perekonomian seperti ini, penjualan ritel yang terus meningkat dari waktu ke waktu mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat; sedangkan pelemahan penjualan ritel berkorelasi dengan perlambatan ekonomi.
2. Pidato Para Pejabat Federal Reserve.
Sederetan pejabat FED dijadwalkan memberikan pidato di depan publik dalam pekan ini, dan pasar akan pasang telinga untuk mengetahui pandangan mereka mengenai kebijakan bank sentral tersebut dalam bulan-bulan mendatang.
Pada hari Senin, ada jadwal pidato Eric Rosengren dan Dennis Lockhart. Hari Kamis, giliran Patrick Harker, Charles Evans, James Bullard, Rob Kaplan, dan ronde kedua Lockhart. Ketua FED Janet Yellen pun akan berbicara di Washington DC pada hari Kamis malam waktu setempat.
3. Konferensi Pers Donald Trump.
Presiden AS terpilih Donald Trump menjadi sorotan utama pekan ini, karena ia dijadwalkan memberikan konferensi pers resmi pertama pasca pemilu presiden pada hari Rabu mendatang. Investor akan mendengarkannya baik-baik dengan mencermati sinyal pelaksanaan janji-janjinya terkait reformasi pajak, peningkatan belanja infrastruktur, deregulasi, kebijakan terkait China, dan lain-lain.
Terpilihnya Trump dalam pilpres AS 2016 telah memicu reli Dolar yang cukup tinggi akibat membubungnya ekspektasi pasar. Namun, Notulen FOMC Desember yang dipublikasikan pekan lalu mengingatkan pasar bahwa ekspektasi apapun yang ada di benak pelaku pasar tidak berdasar pada rencana ekonomi yang jelas. Realitanya, semua itu baru janji-janji Trump saja, dan masih belum diketahui jawaban mengenai kapan dan bagaimana kebijakan-kebijakan itu akan dijalankan. Trump baru akan dilantik pada 20 Januari 2017, sedangkan schedule konferensi pers sebelumnya pun tak dipergunakannya untuk memaparkan rencana ekonominya secara lebih mendetail.