Mata uang Dolar New Zealand termasuk salah satu Dolar Komoditas (Commodity Dollar) bersama-sama dengan Dolar Kanada dan Dolar Australia. Karakteristik khas ini, berikut beberapa fitur lainnya, memunculkan sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan oleh setiap trader yang akan bertrading pair NZD/USD, agar mampu menyusun analisa forex yang tepat.
1. Dolar New Zealand Berkaitan Erat Dengan Harga Komoditas Agri
Hal pertama dan terutama yang perlu diperhatikan tentang Dolar New Zealand adalah keterkaitan erat dengan naik turun harga komoditas agri seperti susu dan turunannya (Dairy) yang menjadi barang ekspor utama. Trader tentu akan sering mendengar berita-berita dimana mata uang berjuluk “Kiwi” ini menguat atau melemah menyusul pergerakan harga komoditas agri. Karena sebab ini juga maka diantara data ekonomi fundamental terkait Dolar New Zealand terdapat Indeks Harga Global Dairy Trade, yang dianggap mengindikasikan kondisi harga susu dan turunannya di masa depan.
Bagi trader yang ingin melakukan analisa forex pada pair NZD/USD, hal ini menimbulkan komplikasi, karena dengan pengecualian indeks harga Global Dairy Trade, data harga komoditas agri umumnya cukup sulit untuk dilacak dan jarang dipantau oleh kebanyakan orang. Demikian pula, faktor-faktor yang mempengaruhi sektor agri, seperti musim yang buruk atau bencana alam besar, dapat berdampak kuat bagi Dolar New Zealand.
2. Bertetangga Dengan Dolar Komoditas Lain
Selain berkaitan dengan harga komoditas, Dolar New Zealand juga berhubungan dengan Dolar Australia yang sama-sama termasuk Commodity Dollar. Nilainya pun sering dipengaruhi oleh permintaan versus Dolar Australia. Karenanya, ada baiknya bila trader NZD/USD juga memperhatikan perubahan-perubahan signifikan pada pair AUD/NZD dan AUD/USD. Kadang-kadang, penguatan Dolar Australia yang cukup besar bisa berimbas pada pelemahan kiwi, meski data-data fundamental tetap positif.
3. Awas Carry Trade
Carry Trade adalah teknik trading dimana trader berupaya mendapatkan keuntungan dari selisih suku bunga yang didapat saat melakukan transaksi antar mata uang. Carry Trade populer dilakukan antara mata uang-mata uang dengan suku bunga sangat rendah dan sangat tinggi. Dalam hal ini, Dolar New Zealand seringkali menjadi sasaran target Carry Trade karena suku bunganya saat ini yang paling tinggi dibanding negara-negara mayor lainnya.
Per November 2016 saja, suku bunga New Zealand adalah 1.75% meski sebelumnya sudah dipotong dua kali. Di saat bersamaan, suku bunga Euro 0%, Jepang 0%, Amerika Serikat 0.5%, Australia 1.5%, Kanada 0.5%, dan Swiss -0.75%. Karenanya, maka banyak yang melakukan Carry Trade antara Dolar AS dan Dolar New Zealand, sehingga ini bisa mempengaruhi pergerakan NZD/USD di masa-masa tenang maupun volatile. Walaupun, suku bunga dapat diubah-ubah oleh bank sentral dari waktu ke waktu dan Carry Trade akan semakin jarang dilakukan jika selisih suku bunga antar negara makin menyempit, tidak lebar sekali seperti tahun ini.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan trader dalam membuat analisa forex untuk pair NZD/USD. Diantaranya adalah harga komoditas agri, pergerakan Dolar Australia, serta keputusan-keputusan bank sentral AS (Federal Reserve) dan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ).