Bersama EUR/USD, pair GBP/USD masuk dalam jajaran pasangan mata uang yang paling banyak ditradingkan di dunia. Hal ini karena Inggris merupakan negara ekonomi dominan dunia sebelum kelahiran Amerika Serikat, dan hingga kini pun masih menjadi pusat transaksi finansial Dunia.
Dipandang dari segi fundamental, tak banyak yang perlu diperhatikan secara khusus oleh trader tentang analisa forex pair GBP/USD. Akan tetapi, poin-poin berikut ini patut diingat-ingat.
1. Pair GBP/USD Merepresentasikan Dua Pusat Keuangan Dunia.
London yang berlokasi di Inggris dan Wall Street-nya Amerika merupakan dua icon rujukan pasar finansial dunia. Mayoritas transaksi finansial dengan nilai hingga milyaran Dolar terjadi di kedua setiap hari. Di pasar komoditas berjangka pun, banyak komoditas penting yang kuotasi harga-nya di pasar internasional hanya dikutip dalam Dolar atau Pounds saja.
Faktor-faktor tersebut membuat pair GBP/USD sangat likuid. Volatilitasnya pun selalu memunculkan peluang-peluang trading yang menarik bagi trader. Karena alasan yang sama juga, spread pada pair GBP/USD biasanya rendah, menjadikannya cocok untuk ditradingkan oleh pengguna gaya trading apapun mulai dari scalping, day trading, swing trading, maupun news trading. Hanya saja, pair ini tak cocok untuk arbitrase karena selisih Bid/Ask yang sangat sempit.
2. Penting: Perbedaan arah kebijakan moneter.
Sebagaimana pada EUR/USD, isu utama yang mempengaruhi analisa forex pair GBP/USD adalah perbandingan kondisi ekonomi relatif antara AS dan Inggris. Apabila situasi geopolitik stabil, maka perekonomian AS yang melaju cepat akan memperkuat Dolar, sedangkan ekonomi Inggris yang tumbuh kuat akan mendorong Pounds naik. Salah satu indikasi kekuatan relatif kedua negara adalah tingkat suku bunga-nya. Ketika suku bunga AS (FED rate) lebih rendah dibanding suku bunga Inggris, maka Dolar biasanya terdepresiasi. Sedangkan ketika suku bunga Inggris lebih rendah, maka giliran Pounds melemah.
Walaupun hal ini bisa berubah tergantung situasi dan kebijakan suku bunga tidak indikatif kondisi ekonomi negeri, tetapi jelas bahwa trader pair GBP/USD patut memperhatikan arahan-arahan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/FED) maupun Inggris (Bank of England/BoE. Termasuk diantaranya adalah jadwal rapat bank sentral serta pernyataan-pernyataan pejabat tingginya. Perbedaan arah kebijakan moneter yang dicanangkan kedua bank sentral bisa mengkiaskan bias pair GBP/USD ke depan.
3. AS Dan Inggris Sama-sama Negara Dagang.
Selain sama-sama negara berekonomi raksasa, anatomi ekonomi AS dan Inggris agak mirip. Keduanya termasuk negara yang bertumbuh pesat dengan dorongan trio sektor industri, jasa (termasuk jasa keuangan), dan perdagangan. Karenanya, jenis-jenis data ekonomi penting yang biasanya berimbas pada analisa forex pair GBP/USD secara fundamental pun serupa. Sebagaimana ada data Initial Jobless Claims dari AS, Inggris memiliki data Claimant Count Change. Data Retail Sales juga sama-sama pentingnya baik di negeri Paman Sam maupun negeri Ratu Elizabeth.