Pasangan mata uang Dolar Australia (AUD) dan Dolar AS (USD) merupakan salah satu pair paling favorit untuk ditradingkan oleh trader Asia. Waktu rilis berita asal Australia biasanya terjadi pagi hari, bukan larut malam seperti umumnya pair forex mayor. Di sisi lain, pergerakannya cukup volatile sehingga mampu memunculkan peluang dan sinyal trading dalam jumlah cukup besar. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisa sukses melakukan trading dan analisa forex pair AUD/USD.
1. Pair AUD/USD Berkaitan Erat Dengan Harga Komoditas Tambang
Dolar Australia bersama dengan Dolar Kanada dan Dolar New Zealand didapuk sebagai Commodity Dollar karena eratnya hubungan mereka dengan harga komoditas. Dolar Kanada berpaut dengan harga minyak, Dolar New Zealand dengan harga komoditas agri, sedangkan Dolar Australia sering dipengaruhi oleh harga berbagai barang tambang di pasar internasional, terutama minyak, emas, dan bijih besi.
Faktanya, perkembangan ekonomi Australia memang dilatarbelakangi oleh keunggulannya dalam kekayaan alam, posisi geografisnya, serta kondisi pemerintahan yang relatif stabil. Namun, kemajuan perekonomiannya sangat mengandalkan ekspor bahan tambang, sehingga meski nilai Dolar Australia tidak bergerak selaras dengan harga komoditas setiap harinya, tetapi dapat terimbas kuat oleh perubahan harga komoditas yang cukup drastis.
2. Dolar Australia Dianggap “Proxy” Yuan China
Satu faktor lain yang melesatkan ekonomi Australia adalah hubungan dagang mereka dengan Tiongkok, raksasa ekonomi dunia. Akibatnya, meski kini negeri itu sudah tak begitu bersandar pada hubungan dagang tersebut, tetapi pelaku pasar sering menganggap kemajuan maupun kemunduran ekonomi Tiongkok sering dianggap bisa berpengaruh bagi Australia. Ini dapat dilihat diantaranya dari pergerakan pair AUD/USD di sekitar rilis berita GDP dan Neraca Dagang Tiongkok.
Lebih lanjut, karena Yuan yang menjadi mata uang Tiongkok tidak umum diperdagangkan di dunia, maka Dolar Australia pun disebut-sebut sebagai “proxy”-nya di pasar forex. Jika Anda sedang menyusun analisa forex untuk pair AUD/USD, maka hati-hatilah apabila ada jadwal rilis data ekonomi Tiongkok di kalender forex, karena itu punya potensi menginterupsi trading Anda.
3. Pair AUD/USD Sering Menjadi Sasaran Carry Trade
Carry Trade adalah teknik trading dimana trader berupaya mendapatkan keuntungan dari selisih suku bunga yang didapat saat melakukan transaksi antar mata uang, bukan hanya dari selisih harga buy dan sell saja. Carry Trade acap terjadi diantara mata uang-mata uang dengan suku bunga sangat rendah dan sangat tinggi. AUD/USD dan AUD/JPY sering jadi subjek Carry Trade karena selisih suku bunga Australia versus Amerika Serikat dan Jepang yang tergolong tinggi dibanding negara-negara mayor lainnya dalam beberapa tahun belakangan.
Sebagai perbandingan, per November 2016 saja, suku bunga Australia adalah 1.5%, hanya sedikit lebih rendah dari New Zealand 1.75%, padahal sudah diturunkan beberapa kali sejak 2014. Di sisi lain, suku bunga Jepang 0%, Amerika Serikat 0.5%, Zona Euro 0%, Kanada 0.5%, dan Swiss -0.75%.
Carry trade dapat mempengaruhi permintaan akan Dolar Australia di masa-masa tenang maupun volatile. Namun, suku bunga dapat diubah-ubah oleh bank sentral dari waktu ke waktu dan Carry Trade akan semakin jarang dilakukan jika selisih suku bunga antar negara makin menyempit.
Berdasarkan paparan ini, dapat disimpulkan beberapa faktor penting yang tak boleh luput diperhatikan trader dalam membuat analisa forex untuk pair AUD/USD. Diantaranya adalah harga komoditas, perkembangan ekonomi Australia sendiri, jadwal rilis data ekonomi Tiongkok, serta keputusan-keputusan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA).