3 Hal Penting Dalam Analisa Forex Cross Euro
Kebanyakan analisa forex dan aktivitas trading berpusat pada pair-pair mayor, khususnya EUR/USD dan GBP/USD. Padahal, membatasi diri pada pair-pair Dolar AS saja malah bisa membatasi peluang profit yang bisa didapat trader. Perlu diketahui bahwa pasangan mata uang yang bisa ditradingkan itu sangat beragam, mencakup juga pair-pair cross forex, atau pasangan mata uang yang tidak memasukkan USD dalam penyebut maupun pembilangnya. Diantara pair cross yang menawarkan peluang profit paling tinggi adalah pair cross Euro.
1. Pair Cross Euro Meredam Dampak Dari Berita Ekonomi AS
Sebagaimana akan diketahui oleh semua trader, rilis berita dan data ekonomi dari Amerika Serikat bisa memicu pergerakan harga drastis yang bisa berdampak fatal bagi akun trading. Padahal Paman Sam bisa menerbitkan puluhan data dalam seminggu, dengan sedikitnya 2-3 data berdampak tinggi. Lalu, kapan kita bisa bertrading dengan tenang tanpa mengkhawatirkan News Release? Dalam hal ini, pergolakan di pasar yang ditimbulkan oleh data dan berita ekonomi AS akan teredam bila Anda memilih untuk bertrading pair-pair cross AS.
Di sisi lain, Euro merupakan mata uang paling banyak diperdagangkan nomor dua di dunia setelah Dolar AS, sehingga likuiditas maupun volatilitasnya termasuk yang terbesar. Peminatnya pun banyak, sehingga pair-pair seperti EUR/GBP, EUR/JPY, dan EUR/AUD lazim disediakan oleh para broker forex, bahkan di akun mikro sekalipun.
2. Pair Cross Euro Bisa Memunculkan Trend Lebih Kuat
Satu hal yang sering luput dari perhatian trader adalah bahwa trend yang lebih kuat bisa terbentuk di pair-pair Cross dibanding di pair-pair Mayor. Kekuatan trend tersebut biasanya dilatarbelakangi oleh ekspektasi arah kebijakan suku bunga yang sangat berbeda antar bank sentral di masing-masing negara asal mata uang. Misalnya antara Euro dan Dolar Australia, Dolar NZ, dan Pounds.
Untuk referensi, per November 2016, suku bunga Zona Euro 0%, sedangkan Australia adalah 1.5%, Inggris 0.25%, New Zealand 1.75%. Selisih ini, berikut proyeksi haluan bank sentral ke depan apakah akan terus menerapkan kebijakan suku bunga rendah atau akan menaikkannya, bisa memunculkan sebuah trend kuat. Menimbang ini, maka analisa forex pair cross Euro Anda pun bisa lebih baik lagi.
3. Biaya Trading Lebih Tinggi Dibanding Pair Mayor
Meskipun likuiditas yang tersedia di pasar bagi pair cross Euro termasuk tinggi, tetapi tetap saja lebih rendah dibanding pair-pair mayor yang bergandengan dengan Dolar AS. Karenanya, maka pergerakan harga bisa lebih tajam dan volatile. Di satu sisi, ini meningkatkan peluang profit. Di sisi lain, risiko trading pun lebih tinggi. Apalagi, biaya trading pada pair-pair cross pun bisa meningkat.
Biaya trading disini meliputi Spread, Commission Fee, dan Swap. Sebagai perbandingan, spread terendah untuk pair EUR/USD di akun ECN salah satu broker internasional bisa serendah 0.2 pips saja, tetapi spread pair EUR/GBP paling minim adalah 2.0. Karenanya, strategi trading scalping kurang cocok dipakai pada pair cross Euro, dan trader perlu memasang Stop Loss dan Target Profit dengan selisih jauh lebih lebar dari harga order. Hal-hal seperti ini memang tak ada hubungannya dengan analisa forex teknikal maupun fundamental, tetapi harus diperhitungkan demi kesuksesan trading Anda.