Tips Trading Ala George Soros Buat Para Trader
Siapa sih yang tidak kenal George Soros? Nama tokoh ini mencuat di Asia setelah PM Malaysia Mahathir Muhammad menudingnya sebagai biang krisis finansial 1997/1998. Sebelum itu, ia juga disebut-sebut sebagai dalang di balik Black Wednesday (1992), ketika Pound jatuh drastis hingga pemerintah Inggris menyerah tak mampu intervensi lagi. Meskipun kontroversial, tetapi sosoknya merupakan idola di kalangan trader dunia dan tindakan-tindakannya diteladani banyak orang.
George Soros sendiri tak pernah mengungkapkan rahasia suksesnya di depan publik. Namun, dari buku-buku dan wawancaranya dengan media, kita dapat menyarikan sejumlah tips trading ala George Soros. Berikut diantaranya:
1. “Jika investasi itu menghibur, jika Anda merasa senang, maka Anda kemungkinan tidak menghasilkan uang. Investasi yang baik itu membosankan.”
Dalam hal ini, Soros menekankan pentingnya pengendalian psikologis bagi trader dan investor. Rasa takut dan serakah, berikut rasa sedih dan senang yang berlebihan merupakan akar masalah ketika kita trading ataupun investasi. Kendalikan psikologis Anda, tak perlu menuangkan semua emosi yang dirasakan, anggaplah bahwa aktivitas ini membosankan dan demikianlah semestinya. Semua keputusan harus dibuat dengan kepala dingin, logis, dan rasional. Yang penting dalam trading toh mendapatkan keuntungan, bukan merasa senang.
2. “Saya hanya kaya karena saya tahu kapan saya salah… Pada dasarnya saya dapat bertahan (dalam trading dan investasi) dengan mengakui kesalahan-kesalahan saya.”
Banyak trader pemula merasa enggan mengakui kesalahan mereka, sehingga mati-matian mempertahankan posisi trading yang sudah floating negatif. George Soros justru sukses karena menghindari arogansi seperti itu. Ketika ada posisi trading yang merugi dan jelas-jelas salah, maka ia akan melakukan cut loss. Kerugian dan keuntungan merupakan fenomena wajar di kalangan trader, jadi tak perlu merasa malu untuk mengakuinya.
Baca juga : Tips Sukses Dari Pelaku Trading Forex Terkenal
3. “Semakin kompleks sebuah sistem, maka makin besar kemungkinan error-nya.”
Soros berulangkali mengungkapkan bahwa ia menyukai sistem trading yang sederhana, dan kita dapat menirunya. Sebuah sistem trading yang rumit dan sulit dipahami belum tentu lebih unggul ketimbang sistem trading sederhana yang bisa dipahami oleh banyak orang.
4. “Kita mencoba untuk menangkap tren di awal saat baru dimulai, dan kemudian kita mencoba menangkap pembalikan tren (reversal). Dengan demikian, kita cenderung mengejar stabilitas, bukan menciptakan instabilitas di market.”
Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa Soros cenderung melakukan beli ketika harga rendah, dan melakukan jual ketika harga tinggi, sehingga menangkap titik-titik pembalikan harga (reversal). Sebuah tips yang sangat cocok untuk mencegah trader pemula melakukan kesalahan lugu seperti buy hanya karena harga sedang naik.
Baca juga : Tips Mempelajari Cara Melihat Trend Forex Dengan Akurat
5. “Semakin buruk suatu situasi, semakin besar kemungkinannya untuk berbaik (membaik), dan semakin besar kenaikannya.”
Tips terakhir ini mendukung komentar Soros pada poin empat. Ketika harga sudah rendah sekali, jangan takut untuk buy. Setelah harga turun, siklus selanjutnya adalah pembalikan harga, kemudian kenaikan (bullish). Asalkan bisa mendeteksi momen pembalikan harga dengan tepat, maka keuntungan besar menanti Anda. Bagi trader forex, beberapa perangkat yang bisa digunakan adalah pola-pola Candlestick dan divergen indikator Oscillator.
Demikianlah beberapa tips trading ala George Soros yang dapat bermanfaat bagi trader manapun. Inspirasi-inspirasi semacam ini bisa jadi petunjuk bagi Anda ketika kebingungan.