Analisa Forex Setelah NFP dan Rapat RBA: Prospek AUD/USD Masih Bearish
Publikasi data ketenagakerjaan Amerika Serikat minggu lalu menunjukkan bahwa Non-farm Payroll (NFP) hanya meningkat 157,000 saja pada bulan Juli, jauh di bawah ekspektasi pasar yang mengharapkan kenaikan sebanyak 193,000. Seusai rilis data tersebut, indeks Dolar AS (DXY) masih mampu menguat sedikit, tetapi awal pekan ini mulai melangkah mundur. Pada hari Senin (6/Agustus), DXY berbalik mundur ke kisaran 95.30, meski sebelumnya sempat meraih 95.52. Apakah ini artinya Dolar AS akan mulai melemah?
Analisa forex minggu ini mengindikasikan bahwa kemunduran Dolar AS tersebut boleh jadi hanya sementara; karena kebetulan pergerakan DXY terbentur resisten penting dekat 95.50, dan punya peluang berbalik naik setelah menyentuh support dekat Moving Average-50 Day sekitar 94.50. Bahkan beberapa mata uang utama masih akan tertekan versus Dolar AS, misalnya AUD/USD yang terganjal oleh isu perang dagang dan bias dovish bank sentralnya.
Tinjauan Fundamental
Dari perspektif fundamental, data NFP yang mengecewakan minggu lalu tidaklah konsisten dengan tren perbaikan sektor ketenagakerjaan AS yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, NFP mencetak rekor di atas 200,000. Bahkan, data NFP bulan Juni pun direvisi naik menjadi 248,000. Dengan demikian, pasar tak bisa menyimpulkan secara sepihak bahwa perekonomian AS memburuk.
Perlu diperhatikan juga bahwa Federal Reserve (bank sentral AS) masih berkomitmen untuk terus menaikkan suku bunga. Apalagi, laju kenaikan gaji karyawan tumbuh 0.3% dalam bulan Juli, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Baca juga : Analisa Forex: EUR/USD Menuju Level Terendah Tahunan
Di sisi lain, sejumlah bank sentral dari negara-negara mata uang utama masih kukuh mempertahankan suku bunga rendah, termasuk Reserve Bank of Australia (RBA). Dalam rapatnya hari Selasa (7/Agustus), RBA menyatakan optimis kalau inflasi jangka menengah bakal meningkat dan pertumbuhan ekonomi tetap melaju. Namun, mereka juga belum ingin merubah suku bunganya dengan berbagai alasan. Walaupun pernyataan RBA hari Selasa lebih optimis dibandingkan perkiraan pasar sehingga membuat AUD/USD melonjak, tetapi statement ambigu seperti itu tak cukup kuat untuk memutar balik downtrend yang telah diderita AUD/USD selama lebih dari dua bulan.
Baca juga : Masalah Negosiasi Brexit Bisa Benamkan GBP/USD Hingga 10 Persen
Tinjauan Teknikal
Secara teknikal, setelah AUD/USD meroket lebih dari 0.60% hingga menyentuh 0.7438 pada hari Selasa ini (7/Agustus), pergerakannya pada grafik Daily terhalang oleh Moving Average-50 Day (garis merah) dan Fibonacci Rtracement 0.38 di dekat 0.7450. Setelah resisten ganda tersebut, AUD/USD masih akan bertemu lagi dengan Fibonacci Retracement 0.50 dan MA-100 Day (garis biru) sekitar 0.7500.
Dari lansekap chart seperti ini, dapat disimpulkan bahwa AUD/USD masih cenderung bearish dalam jangka menengah. Bagi trader forex, ini artinya Anda dapat mencari peluang untuk Sell saat AUD/USD mencapai resisten-resisten tadi. Namun, meski sinyal-sinyal mendukung, tetap jangan lupa menerapkan manajemen Risk/Reward Ratio yang baik untuk melindungi akun Anda dari gejolak di pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu.