Forex Indonesia, adalah situs yang membahas tentang Broker Forex Terbaik dan terpercaya dan direkomendasikan, dinilai dari perbandingan menyeluruh dari sisi pelayanan yang diberikan serta ulasan para penggunanya. Forex adalah sebuah produk investasi yang melakukan jual-beli valas /mata uang asing dengan memprediksi pergerakan harga valas. Transaksi dilakukan dengan memperhatikan berita dari berbagai Negara dan bagan indikator ekonomi, juga melakukan analisa teknis.


Definisi Trend Trading

Apa itu Trend Trading?

Tren trading adalah gaya trading yang mencoba meraih keuntungan melalui analisis momentum aset dalam arah tertentu. Ketika harga bergerak dalam satu arah keseluruhan, seperti naik atau turun, itu disebut trend. Trend trader masuk ke posisi long ketika sekuritas sedang uptrend. Uptrend dicirikan oleh swing low yang lebih tinggi dan swing high yang lebih tinggi. Trend trader dapat memilih untuk memasuki posisi short ketika suatu aset cenderung lebih rendah. Downtrend dicirikan oleh swing low yang lebih rendah dan swing high yang lebih rendah.

 

Memahami Trend Trading

Strategi trend trading mengasumsikan bahwa sekuritas akan terus bergerak ke arah yang sama dengan trend saat ini. Strategi seperti itu sering mengandung ketentuan take-profit atau stop-loss untuk mengunci laba atau menghindari kerugian besar jika trend reversal terjadi. Trend trading digunakan oleh trader jangka pendek, menengah, dan panjang.

 

KUNCI PENTING

  • Trend trading adalah metode trading yang dirancang untuk mengambil keuntungan uptrend di mana harga cenderung membuat posisi tertinggi baru atau downtrend di mana harga cenderung membuat posisi terendah baru.
  • Uptrend adalah serangkaian swing high yang lebih tinggi dan swing low yang lebih tinggi. Downtrend adalah serangkaian swing high yang lebih rendah dan swing low yang lebih rendah.
  • Selain melihat swing high dan swing low, trend trader menggunakan alat lain seperti trendline, moving average, dan indikator teknis untuk membantu mengidentifikasi arah trend dan berpotensi memberikan sinyal perdagangan.

 

Trader menggunakan price action dan alat teknis lainnya untuk menentukan arah tren dan kapan mungkin akan berubah.

Trader yang menggunakan price action melihat pergerakan harga pada sebuah grafik. Untuk uptrend, mereka ingin melihat harga bergerak di atas high baru-baru ini, dan ketika harga turun, ia harus tetap di atas swing low sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga berosilasi naik dan turun, lintasan keseluruhannya naik.

Konsep yang sama diterapkan pada downtrend, dengan trader mengawasi untuk melihat apakah harga membuat posisi low yang lebih rendah dan high yang lebih rendah secara keseluruhan. Ketika itu tidak lagi terjadi, downtrend dipertanyakan atau berakhir, dan karenanya trend trader tidak lagi tertarik untuk memegang posisi short.

Baca jugaApa itu FOMO dalam Trading? Karakteristik Seorang Trader FOMO

 

Strategi Trend Trading

Ada banyak strategi trend trading yang berbeda, masing-masing menggunakan berbagai indikator dan metode price action. Untuk semua strategi, stop loss harus digunakan untuk mengelola risiko. Untuk uptrend, stop loss ditempatkan di bawah swing low yang terjadi sebelum masuk, atau di bawah level support lainnya. Untuk downtrend dan posisi short, stop loss sering ditempatkan tepat di atas swing high sebelumnya atau di atas level resistance lainnya.

 

Moving Averages: Strategi-strategi ini melibatkan memasuki posisi long ketika moving average jangka pendek melintasi di atas moving average jangka panjang, atau memasuki posisi short ketika moving average jangka pendek melintasi di bawah moving average jangka panjang. Sebagai alternatif, beberapa trader dapat mengawasi ketika harga melintasi atas moving average untuk memberi sinyal posisi long, atau ketika harga melintasi di bawah moving average untuk memberi sinyal posisi short.

Biasanya strategi moving average dikombinasikan dengan beberapa bentuk analisis teknis lainnya untuk menyaring sinyal. Ini mungkin termasuk melihat price action untuk menentukan tren, karena moving average memberikan sinyal yang sangat buruk ketika tidak ada tren; harga hanya whipsaw bolak-balik melintasi moving average.

Moving average juga digunakan untuk analisis. Ketika harga berada di atas moving average itu membantu mengindikasikan bahwa uptrend mungkin ada. Ketika harga di bawah moving average itu membantu untuk menunjukkan bahwa downtrend dapat terjadi.

 

Indikator Momentum: Ada banyak indikator dan strategi momentum. Sehubungan dengan trend trading, contoh mungkin termasuk mencari uptrend, dan kemudian menggunakan indeks kekuatan relatif (bahasa Inggris: relative strength index atau disingkat RSI) untuk menandai masuk dan keluar. Sebagai contoh, seorang trader dapat menunggu RSI turun di bawah 30 dan kemudian naik di atasnya. Ini bisa menandakan posisi long, dengan asumsi uptrend keseluruhan tetap utuh. Indikator menunjukkan bahwa harga mundur tetapi sekarang mulai naik lagi sejalan dengan uptrend keseluruhan.

Trader secara potensial dapat keluar ketika RSI naik di atas 70 atau 80 dan kemudian jatuh kembali di bawah level yang dipilih.

 

Trendline & Chart Pattern: Sebuah trendline adalah garis yang ditarik di sepanjang swing low dalam uptrend, atau di sepanjang swing high dalam downtrend. Ini menunjukkan area yang memungkinkan di mana harga dapat menarik kembali di masa depan. Beberapa trader memilih untuk membeli selama uptrend ketika harga menarik kembali ke, dan kemudian memantul lebih tinggi dari, trendline yang naik. Demikian pula, beberapa trader memilih untuk melakukan short selama downtrend ketika harga naik ke, dan kemudian jatuh dari, trendline yang menurun.

Trend trader juga akan mengamati pola grafik (chart pattern), seperti bendera atau segitiga, yang mengindikasikan potensi kelanjutan tren. Misalnya, jika harga naik secara agresif dan kemudian membentuk bendera atau segitiga, trend trader akan mengawasi harga untuk keluar dari pola untuk menandakan kelanjutan dari uptrend.

Sering kali, trader menggunakan kombinasi strategi ini ketika mencari peluang trend trading. Seorang trader mungkin mencari breakout melalui level resistensi untuk mengindikasikan pergerakan yang lebih tinggi mungkin mulai, tetapi hanya masuk ke dalam trading jika harga diperdagangkan di atas moving average tertentu.

Baca juga: Definisi Metode Tinggi-Rendah

 

Contoh Grafik Trend Trading

Grafik Grup Alibaba (BABA) berikut menunjukkan beberapa contoh tentang bagaimana trend dapat dianalisis, serta beberapa contoh trading potensial menggunakan pola grafik dan tren.

Grafik Harian Trend Trading. TradingView

 

Harga mulai dalam downtrend. Harga kemudian naik melalui trendline yang turun dan di atas moving average. Ini tidak berarti trennya sedang naik. Trend trader biasanya akan menunggu harga untuk juga membuat swing high yang lebih tinggi dan swing low yang lebih tinggi sebelum mempertimbangkan tren naik.

Harga terus bergerak lebih tinggi, mengkonfirmasikan uptrend baru. Harga menarik kembali dan kemudian mulai naik lagi, membentuk pola grafik pertama. Harga menembus lebih tinggi dari pola grafik, menandakan posisi long potensial.

Uptrend berlanjut secara agresif, membentuk dua pola grafik tambahan di sepanjang jalan. Keduanya menawarkan peluang untuk memasuki posisi long atau menambah posisi yang sudah ada (disebut pyramiding).

Harga terus naik, tetapi kemudian mulai memberikan tanda-tanda peringatan. Harga turun di bawah moving average untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, itu juga menciptakan swing low yang lebih rendah dan menerobos trendline yang naik jangka pendek. Harga membuat posisi tertinggi baru setelah itu, tetapi kemudian turun di bawah moving average lagi. Ini bukan perilaku uptrend  yang kuat, dan trend trader biasanya akan menghindari long selama kondisi seperti ini. Mereka juga akan mencari untuk keluar dari long yang tersisa yang mungkin mereka miliki.

Harga terus berosilasi di sekitar moving average, tanpa arah tren yang jelas. Akhirnya, harga meluncur ke downtrend. Trend trader akan keluar dari long dan menghindari yang baru, dan mungkin mencari tempat untuk memasuki posisi short.

 

 

Sumber: investopedia.com