Trading Forex Algoritmis
Trading algoritmis adalah trading menggunakan robot atau adviser, algoritme matematis yang dapat memprediksi perilaku pasangan mata uang dengan akurasi tinggi. Adviser trading masa kini sedang sangat disukai karena trading terautomasi menghemat waktu, usaha, dan kegelisahan karena tidak memerlukan pengetahuan pasar mendalam dan bahkan pemula dapat menggunakannya dengan mudah. Namun bisakah trading algoritmis dapat dianggap sebagai alat belajar Forex yang ideal? Mari kita cari tahu.
Sejarah Trading Algoritmis
Trading Algoritmis dimulai di awal 2000-an. Mungkin aneh, tetapi robot trading awalnya dibuat bukan untuk mendapat profit maksimum melainkan untuk mengautomasi eksekusi order besar. Pada awalnya, dana investasi dan dana reksa, bank, dan investor berlembaga, yang tidak bersedia menanggung risiko ekstra saat berurusan dengan uang besar, menggunakan algoritme ini. Dahulu mereka perlu mengontak perusahaan tertentu yang memiliki karyawan sangat berpengalaman dan berkualifikasi yang spesialisasinya adalah membuka order. Tapi menggunakan perantara sangat menyulitkan, jadi ketika para programmer membangun mesin otomatis untuk membuka transaksi, order rumit menjadi jauh lebih mudah. Dan walaupun komisi untuk menggunakan mesin tersebut lebih tinggi daripada biaya jasa perantara, itu tetap menguntungkan.
Lalu industri robot trading mulai berkembang dan muncullah program spesial yang dikhususkan secara langsung untuk trading Forex. Ini adalah robot trading berdasarkan sebagian strategi menguntungkan.
Baca juga : Cara Trading Selama 2 Jam/Hari dan Menghasilkan Profit
Sekarang ini terdapat dua jenis trading algoritmis: mekanik dan terautomasi. Trading algoritmis mekanik adalah cara trading yang ketika robot memberi sinyal trading, berdasarkan analisis pasar, trader sendiri yang memutuskan untuk mengikuti sinyal atau tidak. Trading terautomasi sepenuhnya menghilangkan trader dari trading proses: adviser melakukan semuanya - membuka dan menutup posisi berdasarkan algoritme yang dimasukkan di dalamnya.
Keuntungan trading algoritmis
1. Bekerja 24 jam
Tentu saja, trader tidak dapat trading terus-menerus. Seberapa pun kerasnya ia bekerja, pasti butuh setidaknya 8 jam untuk tidur dan istirahat yang menyehatkan. Ditambah pekerjaan lain, tugas rumah tangga, berkomunikasi dengan keluarga, tersisa waktu yang sangat sedikit untuk trading. Lagipula, Forex menawarkan situasi menguntungkan untuk menghasilkan trading yang menguntungkan dan sebagian besar trader melewatkannya, namun robot trading bekerja 24 jam sehari. Robot tidak punya bisnis lain dan tidak perlu beristirahat, maka bahkan ketika di pukul 3 pagi ada peluang sangat bagus untuk membuka posisi yang bagus, adviser pasti akan memanfaatkannya.
2. Tanpa emosi
Setiap trader bergantung pada emosi, di level besar maupun kecil. Rasa takut, tidak aman, atau sebaliknya, percaya diri, kehebohan, serakah - inilah yang mencegah trader untuk sukses dalam trading. Trading algoritmis memungkinkan untuk menghilangkan faktor manusia karena sistem terautomasi bertindak hanya berdasarkan aturan strategi yang menjadi dasarnya. Secara umum, jika ada trader paling disiplin di dunia, maka adviser trading-lah “orangnya”.
3. Peluang luas
Trader biasa sulit untuk bekerja dengan berbagai indikator dan pasangan mata uang; Anda harus memilih 1-2 aset market dan beberapa alat analisis teknikal yang paling mudah digunakan. Trading algoritmis amat memperluas peluang menghasilkan, karena robot dapat bekerja dengan indikator dan pasangan mata uang dalam jumlah berapa pun. Satu-satunya perbedaan kecil hanyalah perlu membuat pengaturan yang benar dan menyesuaikan strategi trading algoritmis dari waktu ke waktu.
4. Tidak butuh pengalaman
Bahkan mereka yang masih belum punya pengetahuan memadai di bidang trading dapat mulai menghasilkan dengan bantuan adviser. Karena pada akhirnya, sistem terautomasi melakukan semuanya, bukan trader, yang tidak harus mempelajari semua nuansa trading.
Kekurangan trading algoritmis
Namun tentunya, tidak ada hal yang berjalan selancar dan sesederhana itu, begitu pun dengan trading algoritmis yang juga punya kelemahan.
Pertama, robot tidak bisa beradaptasi ulang. Robot bekerja dengan baik di periode-periode ketika situasi pasar tidak berubah, tetapi begitu terjadi hal yang tidak diduga, algoritme gagal. Ketika muncul faktor fundamental dan bukan teknikal, adviser terus bekerja dengan cara yang sama, yang sudah tidak efektif untuk kondisi baru di pasar. Profitabilitas adviser turun ketika muncul data ekonomi bagus atau jelek yang tak terduga, ketika situasi politik berubah di suatu negara, ketika terjadi bencana alam, yang memengaruhi kurs dan seterusnya. Dalam kasus-kasus seperti ini, pikiran manusia yang cerdik jauh lebih diperlukan.
Baca juga : Cara menentukan tren di Pasar Forex
Kedua, tidak mudah menemukan robot trading yang benar-benar andal. Menurut statistik, dari sekian banyak penawaran di Internet, hanya 10-15% yang layak, sisanya adalah adviser yang tidak bekerja atau skema penipuan. Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan robot trading, maka pilihlah hanya yang ditawarkan oleh pengembang andal.
Ngomong-ngomong, ada pendapat umum bahwa adviser berbayar lebih baik daripada yang gratis: lagipula, ada harga, ada rupa. Namun dalam praktiknya tidak selalu seperti itu. Ada kasus-kasus di mana adviser gratis yang berdasarkan strategi cukup sederhana dengan konfigurasi tepat dapat memberi hasil bagus. Dan ada juga robot mahal yang cepat menghabiskan deposit.
Yang lebih penting, banyak pialang Forex melarang trading dengan expert adviser. Tidak mudah menemukan pialang baru yang mencari peluang untuk trading menggunakan algoritme Anda, namun itu bisa diperbaiki. Sebagai contoh, pialang JustForex mengizinkan trading dengan gaya dan strategi apa pun.
Jadi, apakah “worth it” menggunakan algoritme untuk trading?
Tentu saja, dengan semua keuntungan adviser, Anda tidak dapat bergantung sepenuhnya pada hal itu, maka para ahli tidak merekomendasikan trading menggunakan mode otomatis secara terus-menerus. Pilihan terbaik adalah menggabungkan trading manual dan algoritmis serta memakai robot sebagai petunjuk dan alat untuk diversifikasi risiko. Tidak ada model matematis yang dapat sepenuhnya menggantikan manusia, pikirann, pengetahuan, dan kemampuannya untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan pasar yang volatil.