Yen Jepang yang sudah bergerak dalam upside melawan Dollar AS berada di sesi perdagangan untuk hari Kamis (29/12/16) ini setelah di laporkannya berita data ekonomi baru dari Jepang. Jepang telah merilis data dari Bank Sentral Jepang (BoJ) tentang Summary of Opinions. Dengan mendadak, gerak dari USDJPY langsung menggelinding ke tingkat berada di bawah tingkat psiko 117.00. Di tengarai kalau saat ini ekonomi Jepang dalam perkembangan yang moderat, mendapatkan dukungan berasal dari sector ekspor yang menguat dan produksi industry, seperti yang sudah di jelaskan oleh bank sentral tersebut.
Rangkuman dari Summary of Opinions BOJ yang di sebutkan dengan jadwal setelah di adakannya rapat kebijakan moneter pada tanggal 19-20 Desember lalu dan sebelum di rilisnya nutolen resmi. Adapun ringkasan BOJ itu memberikan petunjuk kalau konsumsi swastas kini masih tetap solid dan pertumbuhan yang masih tinggi karena stimulus fiscal dan pemulihan berada di pasar ekspor.
Dengan tiba-tiba pairing USDJPY yang langsung downside menurun sampai dengan 116.85 setelah di laporkannya Summary of Opinions, telah turun dari tingkat tertinggi hariannya ada di 117.10 yang di capai sebelumnya. Setelah itu USDJPY masih terus terbenam sampai di tingkat 116.382. Untuk pekan ini masih berada di sesi pekan liburan pergantian tahun, maka dari itu likuiditas masih kecil.
Dalam perhatian banyak kalangan pelaku pasar, kini mereka sebutkan kalau inflasi Jepang kini masih memprihantinkan. Negara Sakura tersebut yang sudah berhasil untuk pertahankan ekspansi dalam tiga kuartal secara berturut-turut sampai di tahun 2016. Sedangkan data resmi yang sudah di laporkan untuk bulan November lalu di jadikan BOJ untuk dasar pertimbangan akan pandangan tersebut. Inflasi inti Jepang yang kian merosot untuk tahun 2016 ini.
Untuk upaya dalam meningkatkan inflasi di negaranya, BOJ yang sudah gantikan focus mereka dari sebelumnya menggunakan program pelonggaran moneter tradisional kini menjadi metode yield curve control yang sudah di berlakukan semenjak September.
Lebih dari itu, pelemahan yang telah terjadi pada Yen sudah menjadi suatu berkah untuk ekonomi Jepang. Semenjak di pilihnya Donald Trump menjadi presiden AS, Yen tergerus sebesar 9% melawan Dollar AS. Akan tetapi dengan demikian pemerintah Jepang masih mempunyai tantangan untuk tingkatkan belanja masyarakat meskipun beberapa perusahaan-perusahaan ekspor Jepang meraih banyak gain dari pelemahan Yen Jepang.
Dollar AS untuk hari ini telah bergerak mengendur ada di Sesi awal Kamis ini (29/12), hal ini di sebabkan karena yield obligasi AS yang turun sampai ke low dua pekan.
Penguatan dollar AS melawan Yen kini terlihat masih terus mengalir. Akan tetapi melawan Euro Dollar yang masih mempunyai ruang untuk bisa bermomentum lagi, mengerti pada pairing EURUSD sedang berusaha untuk kejar ketinggalan antara yield obligasi Jerman dan AS. Spread yang ada di antara yield obligasi AS dan Jerman sudah memasuki di tingkat terlebar semenjak 1990, hal ini di sebabkan karena adanya perbedaan kebijakan antara kedua belah pihak.