Produksi Minyak mentah & Gas Terbesar
Produksi minyak mentah nasional Indonesia tetap didominasi oleh sekelompok perusahaan terpilih. Lima produsen minyak terbesar di Indonesia - yang bersama-sama mencapai 73,34 persen dari total produksi minyak nasional - adalah Chevron Pacific Indonesia, ExxonMobil, Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).
Berdasarkan data dari regulator minyak dan gas hulu Indonesia, SKK Migas, kelima perusahaan minyak tersebut menghasilkan total 567.623 barel minyak per hari (bpd) di tiga kuartal pertama 2018. Sementara itu, total produksi minyak nasional dalam hal ini. periode tercatat 773.923 bpd, di bawah target setahun penuh 800.000 bpd yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam Anggaran Negara 2018.
Baca juga : Perkiraan Harga Minyak Mentah
Realisasi produksi yang lebih rendah dari target dikaitkan dengan masalah teknis. Wisnu Prabawa Taher, Kepala Program dan Komunikasi di SKK Migas, mengatakan Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Utara Jawa Barat dan Chevron Pacific harus mengatasi kesulitan teknis. Dia menambahkan bahwa, bertentangan dengan perkiraan awal, produksi minyak & gas Medco Natuna masih belum di jalur.
Dengan demikian, Chevron Pacific Indonesia, Pertamina EP, dan Pertamina Hulu Mahakam sejauh ini kurang dilakukan karena realisasi produksi minyak mereka tidak mencapai target. Hanya dua dari lima besar - yaitu ExxonMobil Cepu Limited dan CNOOC - menghasilkan lebih banyak minyak daripada yang ditargetkan.
Baca juga : Harga Minyak Turun dari Level Tertinggi
Baru-baru ini pemerintah Indonesia memberikan berbagai ladang minyak yang sudah kadaluarsa atau habis masa berlakunya kepada perusahaan energi milik negara Pertamina. Pembuatan keputusan ini tampaknya terutama berdasarkan sentimen nasionalis. Namun, ada kekhawatiran bahwa Pertamina akan berada di bawah tekanan keuangan yang besar, sementara produksi minyak di bidang ini dikhawatirkan akan menurun karena Pertamina tidak memiliki tingkat keahlian yang sama dengan perusahaan minyak & gas asing yang besar.
Sementara itu, lima perusahaan yang disebutkan sebelumnya - pemegang kontrak kerja sama migas (KKKS) - juga berkontribusi 66,50 persen terhadap total produksi gas Indonesia
Sumber : indonesia-investments.com