Bank Sentral Indonesia - Perdagangan NDF
JAKARTA - Bank sentral Indonesia mengatakan di hari pertama perdagangan domestik yang tidak dapat diteruskan ke depan dalam rupiah berjalan dengan baik dan menunjukkan tanda-tanda bahwa ada permintaan asli untuk pasar, kata official Bank sentral Indonesia pada hari Kamis.
Sepuluh bank bertransaksi dengan total volume $80 juta pada hari Kamis, Nanang Hendarsah, kepala manajemen moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan kepada Reuter perihal volume tersebut “seperti yang diharapkan untuk pasar yang masih dalam tahap awal”.
Baca Juga: Perang Dagang membuat Pasar bersemangat
BI mengumumkan pada bulan September bahwa mereka ingin menciptakan pasar paralel ke pasar NDF Singapura, yang sering dipersalahkan karena spekulasi terhadap rupiah.
Nilai tukar rupiah telah tertekan tahun ini karena investor telah membuang aset pasar berkembang karena meningkatnya suku bunga AS dan perang perdagangan Sino-AS.
Untuk mendukung mata uang, BI telah menaikkan suku bunga lima kali tahun ini dan menghabiskan miliaran dolar dalam intervensi.
The onshore NDF dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai alternatif untuk bisnis dan investor asing karena rupiah jatuh, tetapi para analis meragukan apakah ini akan sukses karena BI mengharuskan setiap transaksi untuk didukung oleh transaksi mendasar asli, tidak seperti di pasar Singapura.
Baca Juga: Bagaimana Agar Dapat Menguasai Analisis Teknikal?
Transaksi di pasar NDF Singapura diperkirakan sekitar $500 juta hingga $700 juta.
Tapi Hendarsah mengatakan indikasi awal menunjukkan ada permintaan nyata. “Kutipan Interbank sangat aktif dan penawaran dan penawarannya seimbang,” katanya, menambahkan bahwa ada 22 kesepakatan yang dilakukan pada hari Kamis.
Tingkat maju 1 bulan dan 3 bulan rupiah di pasar onshore yang diperdagangkan dekat dengan kontrak Singapura dengan jatuh tempo yang sama. Nilai tukar untuk satu bulan meneruskan kontrak rupiah di onshore NDF ditutup pada 15.170 per dolar, sementara di Singapura 15,145.
Di pasar spot, rupiah menyentuh 15.114 dolar, yang terkuat dalam sebulan, sebelum ditutup pada 15.125, di tengah penguatan yang lebih luas dalam mata uang Asia karena rencana Tiongkok untuk meningkatkan ekonominya.
Gubernur BI Perry Warjiyo memuji penemuan harga the onshore NDF dan mengatakan itu membantu penguatan rupiah.
“Kami yakin bahwa semakin aktif (domestik) transaksi, semakin positif dampaknya bagi stabilitas rupiah,” katanya. REUTERS
Sumber: www.todayonline.com