Mata uang Dolar Australia mengawali tahun 2017 dengan pelemahan versus Dolar AS. Pair mata uang AUD/USD terpantau melandai ke 0.7164, mendekati level rendah bulan Desember, kemudian bounce tipis ke arah atas dan selanjutnya diperdagangkan di kisaran antara 0.7190-0.7170. Minimnya likuiditas dan pemain di pasar masih mewarnai perdagangan hari Senin kemarin (2/1), khususnya di sesi Amerika, sehubungan dengan masih tutupnya mayoritas pusat keuangan dunia, sehingga kebanyakan pasangan mata uang bergerak flat.
Namun, pada hari Selasa ini (3/1), dalam Kalender Forex tercantum jadwal rilis indeks Manufaktur AIG dari Australia dan indeks PMI Manufaktur Caixin dari Tiongkok. Pasar keuangan di Inggris dan Amerika Serikat juga akan kembali memulai aktivitas normal setelah libur tahun baru, walaupun Jepang dan Selandia Baru masih ditutup.
Data Tiongkok Diperkirakan Stagnan
Pada dini hari tadi dilaporkan bahwa Indeks Manufaktur AIG stagnan pada 54.2. Di sisi lain, analis di Brown Brothers Harriman, bank swasta tertua dan terbesar di AS, mengatakan bahwa indeks PMI Manufaktur Caixin bulan Desember yang akan dirilis pukul 08:45 WIB nanti (tentatif) kemungkinan tetap di angka 50.9. Pasalnya, indeks PMI Manufaktur Tiongkok versi pemerintah (official) diketahui menurun dari 51.7 di bulan November ke 51.4 di bulan Desember, di bawah angka ekspektasi 51.5.
Data ini akan diamati secara luas, bersama dengan Indeks PMI Jasa Caixin hari Kamis mendatang, guna memantau seberapa parah proyeksi perlambatan pertumbuhan Tiongkok. People’s Bank of China (PBOC) telah menyarankan target pertumbuhan 6-7% untuk tahun 2017, di bawah target 2016 yang sebesar 6.5-7%. Dolar Australia sendiri acap kali dianggap sebagai “proxy” bagi Renminbi (Yuan) di pasar forex karena kedekatan hubungan dagang antara negeri Kanguru dan negeri Tirai Bambu.
Defisit Perdagangan Diekspektasikan Menyempit
Dari dalam negeri Australia, laporan Neraca Perdagangan yang mencakup ekspor dan impor baru akan dipublikasikan hari Jumat pagi pukul 07:30 WIB. Analis di bank multinasional asal Perancis, Societe Generale, mengekspektasikan defisit neraca dagang Australia bulan November untuk menyempit.
Argumen utama di sisi Ekspor ialah peningkatan tajam harga-harga komoditas dalam beberapa bulan terakhir, khususnya bijih besi dan batubara yang menjadi barang dagangan utama Australia. Sedangan dari sisi Impor, kekuatannya kemungkinan tak akan bertahan sehubungan dengan konsentrasi impor di sektor barang modal yang diperkirakan berkontraksi di tengah penurunan investasi bisnis.
Jika prediksi itu benar, maka kelemahan AUD/USD pada dua hari di awal perdagangan tahun 2017 ini kemungkinan bisa sedikit ditambal di hari berikutnya, menjelang rilis data Nonfarm Payrolls dari Amerika Serikat pada Jumat malam.