Mengenal Teknik Diversifikasi Dalam Forex
Trading forex menawarkan kesempatan bertransaksi di berbagai pasangan mata uang. Nah, peluang trading di beberapa pair sebenarnya bisa dimanfaatkan dalam waktu yang sama. Namun metode seperti itu tidak bisa dilakukan sembarangan, karena jika tidak mengetahui bagaimana teknik yang benar, Anda justru memperbesar kerugian. Salah satu strategi yang memanfaatkan peluang dalam beberapa pair sekaligus adalah diversifikasi dalam forex.
Apa Itu Diversifikasi Dalam Forex?
Pada dasarnya, diversifikasi adalah strategi membagi risiko ke beberapa bidang berbeda. Tujuan dilakukannya diversifikasi adalah untuk mencegah hilangnya seluruh modal saat suatu aset dilanda krisis dan mengalami penyusutan nilai yang ekstrim. Diversifikasi lebih umum dikenal dalam trading saham, karena strategi tersebut memang sangat ideal dengan aset-aset saham yang terbagi dalam berbagai sektor, di mana masing-masing sektor memiliki dasar fundamental yang bisa sangat berbeda satu sama lain.
Dalam trading forex, diversifikasi juga bisa dilakukan meski penggunaannya lebih bersifat opsional. Hal ini karena faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan berbagai pair tidak terlalu kompleks dan masih saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, pair-pair forex mayor yang ‘beranggotakan’ USD bisa dianalisa dengan faktor fundamental yang sama, yakni pertumbuhan ekonomi dan kebijakan Bank Sentral AS. Karena adanya keterkaitan seperti itu, diversifikasi dalam forex wajib berpatokan pada ilmu korelasi pair. Penjelasan mengenai teori ini cukup panjang, tapi sebenarnya bisa dirangkum dengan cara mudah.
Sekilas Tentang Korelasi Pair
Secara umum, pair-pair dengan korelasi positif biasanya bergerak beriringan dengan arah fluktuasi yang sama, sedangkan pair-pair berkorelasi negatif cenderung bergerak dalam arah berlawanan. Cara mudah mengenali pair mana saja yang memiliki korelasi positif dan negatif adalah dengan mengenali base currency dan quote currency.
Pair-pair dengan korelasi positif memiliki base atau quote currency yang sama. Misalnya saja EUR/USD, EUR/GBP, EUR/JPY, EUR/AUD, dst. Sementara itu, pair-pair berkorelasi negatif biasanya dihubungkan oleh satu mata uang yang posisinya tidak sama. Contohnya, EUR/USD relatif berkorelasi negatif dengan USD/JPY. Meskipun sama-sama pair mayor dan berpatokan pada USD, tapi mata uang tersebut berada di sisi yang berbeda, yaitu sebagai quote currency di EUR/USD dan base currency di USD/JPY.
Baca juga : Cara Melatih Kemampuan Trading Forex
Dasar membedakan korelasi negatif dan positif sebenarnya sederhana saja. Jika Anda buy EUR/USD maka artinya Anda membeli Euro dan menjual USD. Jadi apabila Anda buy EUR/GBP, Anda juga akan membeli Euro dan sama-sama melihat potensi kenaikan pada mata uang tersebut. Di sisi lain, apabila Anda buy USD/JPY, maka artinya Anda membeli USD dan menjual JPY. Transaksi ini jelas bertentangan dengan buy EUR/USD yang dilakukan dengan menjual USD.
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa sifat korelasi antar pair forex tidak bersifat statis. Beberapa pakar bahkan memiliki indikator dan tabel perbandingan untuk mengukur nilai korelasi dan perubahan-perubahannya. Berikut ini adalah salah satu contoh tabel nilai korelasi antar pair.
Cara membaca tabel: Di atas 0 sama dengan positif, di bawah 0 atau diawali tanda minus (-) berarti memiliki korelasi positif. Semakin besar nilainya, semakin tinggi tingkat korelasi antar kedua pair.
Meski demikian, ada 2 aset yang sifat korelasinya cukup konsisten dan sudah dijadikan patokan oleh banyak trader hingga investor profesional. Kedua pair tersebut adalah Dolar AS dan Emas yang sejak dulu dikenal selalu berlawanan. Karena itu, jika Anda trading dengan pair yang menggunakan USD sebagai base currency, (USD/JPY, USD/CAD, USD/CHF, dsb.), maka pair XAU/USD bisa dipasang untuk menerapkan strategi diversifikasi dalam forex dengan korelasi negatif.
Menggunakan Korelasi Pair Untuk Diversifikasi
Karena inti penggunaan diversifikasi dalam forex adalah untuk membatasi risiko kerugian, maka Anda bisa menggunakan pemahaman korelasi untuk tujuan tersebut. Katakanlah untuk setiap trading Anda memiliki batas minimal risiko 5% dari ekuitas yang bernilai $50, maka gunakan $25 untuk membuka 1 posisi buy dan 1 posisi sell di 2 pair yang berkorelasi positif, atau bagilah $25 itu untuk membuka 2 posisi buy di 2 pair yang berkorelasi negatif.
Sebagai contoh:
1 posisi buy untuk EUR/USD dan 1 posisi sell untuk EUR/GBP, atau
2 posisi buy untuk EUR/USD dan USD/JPY.
Dalam trading forex, diversifikasi bisa memiliki nilai risiko lebih karena Anda perlu membuka lebih dari 1 posisi. Jadi apabila Anda memiliki 2 posisi trading, Anda akan dikenai margin dan spread 2 kali. Karena itu, usahakan agar akumulasi posisi dari diversifikasi Anda tidak melebihi batas minimal risiko per trade, dan selalu perhitungkan risiko ekstra dari margin dan biaya trading seperti spread atau komisi.