Cara Korelasi Mata Uang Yang Digunakan Saat Trading Forex
Dalam rangka menjadi trader sukses, kita perlu memahami pair forex yang ditradingkan dan bagaimana posisinya di pasar. Bukan cuma soal analisa fundamental, melainkan juga korelasi mata uang. Ini sangat penting karena dalam forex, semua mata uang diperdagangkan berpasangan, sehingga tak ada satu mata uang pun yang bisa bergerak dengan sendirinya. dengan memahami korelasi mata uang, maka trader bisa menghindari hubungan antar pair yang negatif dan mengoptimalkan yang positif.
Pengertian Korelasi Mata Uang
Korelasi mata uang dapat diartikan secara sederhana sebagai hubungan saling ketergantungan antar pasangan mata uang berbeda. Contohnya, jika Anda bertrading pair GBP/JPY, maka pada realitanya Anda mentradingkan turunan dari pair GBP/USD dan USD/JPY; karenanya, pergerakan GBP/JPY mestinya berkorelasi dengan salah satu atau kedua pasangan tadi.
Korelasi mata uang tidak lantas berarti pasangan mata uang berbeda bergerak searah, melainkan bisa juga bergerak ke arah yang berlawanan. Jika dua pair forex bergerak searah, maka akan tidak menguntungkan bagi Anda untuk membuka posisi sell di satu pair serta buy di pair lainnya. Sedangkan jika dua pair forex cenderung bergerak berlawanan, maka adalah sesuatu yang konyol bila kita buka posisi sama (buy maupun sell) di keduanya pada waktu bersamaan.
Macam-Macam Korelasi Mata Uang
Korelasi mata uang dalam ukuran statistik biasanya dinyatakan dalam bentuk koefisien antara -1 hingga +1. Makin mendekati koefisien +1 mengindikasikan dua pair forex cenderung bergerak ke arah yang sama, sedangkan makin mendekati koefisien -1 menandakan dua pair forex cenderung bergerak ke arah berbeda. Berikut detailnya:
+1.0 = Korelasi mata uang sempurna, 100% bergerak ke arah yang sama.
+0.8 = Tinggi.
+0.6 = Menengah.
+0.4 = Korelasi mata uang lemah.
+0.2 = Sangat lemah hingga bisa dianggap tak signifikan.
0 = Tak ada korelasi antara pergerakan dua pair forex.
-0.2 = Sangat lemah hingga bisa dianggap tak signifikan.
-0.4 = Korelasi mata uang lemah.
-0.6 = Hubungan terbalik dua pair forex secara menengah.
-0.8 = Hubungan terbalik dua pair forex cukup tinggi.
-1.0 = Hubungan terbalik sempurna, 100% bergerak ke arah berlawanan.
Baca Tutorial Forex Lainnya :
- Cara belajar Forex Pdf
- Strategi Pending Order pada Forex
- Cara Kendalikan Trading Forex
- Mengenal Startegi Forex Moving Average Teknik Chariot
- Broker Forex Terbaik Yang Cocok Untuk Trader Pemula
- Menghitung Swap pada Forex
Data mengenai korelasi mata uang ini akan cukup kompleks kalau kita menghitungnya sendiri, karena bisa terus berubah-ubah dari waktu ke waktu. Pair forex dengan korelasi positif tinggi hari ini, bisa jadi melemah ke 0.8 atau 0.6 minggu depan, atau semacamnya. Karena itu, lebih baik mencari data atau kalkulator Currency Correlation saja yang sudah banyak disediakan di internet, jika ingin mengetahui korelasi mata uang yang Anda tradingkan.
Cara Menggunakan Korelasi Mata Uang
- Menghindari trading yang sia-sia.
Sebagaimana telah diungkapkan di atas, akan sia-sia buy dua pair forex berkorelasi negatif sempurna, karena ketika yang satu naik, maka yang satunya cenderung turun. Kalau Anda profit di satu pair, makan pasti rugi di pair satunya lagi.
- Menghindari penggandaan risiko.
Jika bertrading dua pair berkorelasi positif, satu buy, satu sell, maka sia-sia karena sulit untuk profit keduanya di saat bersamaan. Namun jika buka satu jenis posisi (buy saja atau sell saja) pada dua pair berkorelasi positif tinggi di saat bersamaan, maka artinya risiko Anda tergandakan. Kalau profit dapat dobel, tapi kalau loss pun membengkak.
- Strategi Hedging.
Hedging bisa dilakukan pada mata uang yang sama, tapi bisa juga pada mata uang berbeda. Jika diberlakukan pada pair forex berbeda, maka Hedging merupakan strategi trading yang memanfaatkan korelasi mata uang, baik positif maupun negatif. Biasanya disebutkan sebagai strategi hedging dua pair atau hedging tiga pair.