Pasar Masih Waspada, Peluang Trading Muncul Di 3 Pair Mayor Ini
Setelah kemerosotan pasar saham di pekan lalu, kondisi pasar di minggu ini bukannya semakin tenang. Sebaliknya, berbagai isu fundamental saling “bersahut-sahutan” dalam meramaikan pergerakan berbagai pasangan mata uang.
Meskipun pasar saham diberitakan sudah mulai pulih, masih ada beberapa ganjalan yang meresahkan investor dalam analisa forex mereka. Senin kemarin (15 Oktober) contohnya, diwarnai oleh penurunan drastis pasar saham Asia dan saham-saham teknologi AS. Selain itu, Inggris dan Uni Eropa akan berupaya untuk mencapai kesepakatan Brexit pada pertemuan yang berlangsung di minggu ini. Meski sudah bukan isu baru, masalah perang dagang AS-China dan perseteruan Italia dengan Uni Eropa juga masih membayangi.
Semua itu semakin diperumit oleh konflik baru negara-negara barat versus Arab Saudi, terkait lenyapnya jurnalis Washington Post yang diduga dibunuh oleh oknum pemerintah Arab. Tak main-main, kedua pihak bahkan sudah saling bertukar ancaman untuk menjatuhkan sanksi. Namun menurut analisa forex dari FXTM, polemik ini akan terselesaikan tanpa menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada pasar finansial.
Baca juga : Peluang Trading GBP/JPY Dari Bearish Gap Awal Pekan
Melihat banyaknya faktor yang dapat menimbulkan gejolak dan ketidakstabilan global, tak heran jika para investor cenderung bersikap hati-hati dalam pengambilan posisi mereka. Dolar seakan-akan bergerak rebound pada sesi trading kemarin (16 Oktober), tapi penguatannya tidak terlalu signifikan.
Analisa Forex 3 Pair Mayor
Sekalipun pasar masih dalam mode waspada, bukan berarti tidak ada peluang trading sama sekali dari pergerakan harga saat ini. Analisa forex Ian Copsey justru dengan mudah memperkirakan arah pergerakan beberapa mata uang mayor sekaligus. Menurutnya, Dolar akan reli terhadap Euro, Pound, dan Franc, tetapi bakal melemah terhadap Yen dan Dolar Australia. Khusus untuk GBP/USD, ia menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian, karena analisa forex untuk pasangan mata uang itu memiliki ketergantungan tinggi terhadap isu-isu mengenai Brexit.
Baca juga : Dolar New Zealand Masih Tertekan, Berikut Peluang Sell Minggu Ini
Secara teknikal, EUR/USD masih menunggu konfirmasi di area 1.1610. Namun demikian, candle Pin Bar yang memantul dari 1.1432 seharusnya bisa menjadi sinyal bullish yang cukup penting, terutama apabila kita memperhitungkan reversal harga setelah kegagalan Pin Bar sebelumnya dalam menguji level 1.1815.
Sementara untuk USD/JPY, analisa forex Matthew Simpson dari Faraday Research menyoroti adanya perpotongan area Support dan Up Trendline saat ini. Dengan demikian, bounce atau breakout dari kedua garis tersebut akan menjadi katalis yang menentukan tren harga berikutnya; apakah melanjutkan Downtrend justru bullish rebound.
USD/CHF tengah membentuk pola Bullish Flag yang menjadi salah satu sinyal kenaikan akurat dalam pasar forex. Analisa forex dari Matthew Simpson secara implisit merekomendasikan entry buy setelah harga terkonfirmasi memantul dari garis MA 20.