Dolar New Zealand Masih Tertekan, Berikut Peluang Sell Minggu Ini
Sebagai mata uang risk-on yang sangat sensitif terhadap risiko pasar, Dolar New Zealand (NZD) merespon pelemahan USD di pekan lalu dengan kenaikan sekitar 50 pips. Meski demikian, pergerakan NZD/USD secara garis besar masih berada dalam Downtrend. Menurut analisa forex Matthew Weller dari Faraday Research, hal ini terlihat dari Bearish Channel yang terbentuk dari fluktuasi NZD/USD dalam 6 bulan terakhir.
Karena itu, meskipun situasi pasar forex didominasi oleh pelemahan Greenback yang dipicu oleh kejatuhan di pasar saham, sebaiknya jangan secara otomatis mengartikan hal tersebut sebagai sentimen positif untuk Dolar New Zealand. Masih ada beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi pergerakan NZD/USD di pekan ini.
Analisa Forex Fundamental NZD/USD
Dari perspektif fundamental, NZD/USD sudah disambut oleh berita berdampak tinggi pada awal pekan ini. Rilis data yang dimaksud adalah Retail Sales AS untuk bulan September. Diterbitkan pada hari Senin sesi New York, penjualan ritel inti dari Negeri Paman Sam diprediksi meningkat dari 0.3% ke 0.4%. Sementara itu, data Retail Sales umum diekspektasikan melonjak dari 0.1% ke 0.6%.
Baca juga : Euro Tak Mampu Memanfaatkan Penurunan Dolar AS
DI hari Selasa, Dolar Selandia Baru akan menghadapi rilis data dari dalam negerinya, yakni CPI New Zealand untuk kuartal ke-3. Analisa forex dari Faraday Research menyebutkan jika pengaruh data ini bisa n lebih tinggi dari data CPI pada umumnya, karena New Zealand menerbitkan Indeks Harga Konsumen yang dibandingkan secara kuartalan (QoQ) dan tahunan (YoY), bukan bulanan (MoM). Konsensus pasar memperkirakan jika CPI QoQ akan naik dari 0.4% ke 0.7%, sementara CPI YoY juga diproyeksi membaik dari 1.5% ke 1.7%.
Hasil CPI yang lebih baik akan memberikan pertimbangan positif pada Bank Sentral New Zealand (RBNZ) untuk mengatur kebijakan moneternya. Maka dari itu, analisa forex menjelang rilis CPI selalu menitikberatkan data tersebut sebagai acuan utama dalam memperkirakan arah harga selanjutnya.
Analisa Forex Teknikal NZD/USD
Jika dilihat dari Daily Chart, harga pasangan mata uang ini masih konsisten di jalur penurunan yang terbentuk sejak April lalu. Kenaikan pekan lalu terlihat hanya sebagai koreksi yang belum mampu menembus batas atas Bearish Channel.
Karena itu, tak heran bila Intraday Trader belum akan memiliki bias yang pasti dari Outlook teknikal saat ini. Walaupun begitu, Swing Trader bisa mulai bersiap, karena masih ada peluang untuk masuk kembali dengan posisi sell.
Seperti yang telah digambarkan pada chart analisa forex di atas, Swing Trader bisa memanfaatkan bounce harga dari batas atas Bearish Channel di kisaran 0.6600. Target penurunan selanjutnya ada di 0.6425, sehingga Take Profit atau Trailing Stop pertama bisa diposisikan di area tersebut. Apabila harga ternyata terus anjlok hingga menembus 0.6425, maka analisa forex ini membidik level rendah 0.6350 sebagai target selanjutnya.
Baca juga : Analisa Dolar AS 15-19 Oktober 2018
Waspadai jika harga ternyata mampu naik menembus 0.6600 dan tertutup di atasnya. Pergerakan ini diyakini dapat mengubah kecenderungan pergerakan NZD/USD, dari bearish menjadi netral.