Analisa Forex Mingguan 28 Mei-1 Juni 2018

Sesuai analisa forex minggu lalu, Dolar AS masih bullish meskipun sempat mengalami koreksi. Penguatan Dolar AS kali ini didukung oleh pernyataan para pejabat bank sentral AS dalam notulen FOMC bahwa kenaikan suku bunga hampir pasti dilakukan pada bulan Juni mendatang. Di sisi lain, Euro terpuruk akibat gejolak politik di Italia yang kian memanas. Berikut Analisa Forex Mingguan 28 Mei-1 Juni 2018

Pada perdagangan hari Senin (28/Mei), indeks Dolar AS mencatat rekor tertinggi dalam tahun ini di angka 94.50. Indeks tersebut lanjut reli 0.39% ke 94.86 saat analisa ditulis pada hari Selasa (29/Mei).

Jika dilihat dari kondisi teknikalnya, indeks Dolar AS (DXY) masih bisa meninggi lagi hingga mencapai kisaran 95.50, karena belum mencapai batas atas Channel naik yang terbentuk pada grafik Daily. Sementara itu, Moving Average juga belum mengindikasikan “kelelahan” tren bullish.

20180529-analisa-forex-mingguan-28-mei-1-juni-2

Dari segi fundamental, Dolar AS masih berpotensi naik karena perbedaan arah kebijakan moneter AS dengan negara-negara maju lainnya. Federal Reserve (bank sentral AS) sudah hampir pasti akan menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam tahun ini, tetapi bank-bank sentral lain seperti ECB, Bank of Japan, dan Bank of England, belum mampu melakukannya.

Dengan demikian, untuk rencana trading pekan ini, Anda bisa mencari peluang buy USD pada pair-pair mayor. Namun, salah satu potensi paling menonjol dimunculkan oleh pair USD/JPY.

Analisa Forex Mingguan 28 Mei-1 Juni 2018

Saat ini USD/JPY berada di ambang pembentukan Golden Cross dari persimpangan MA-50 dan MA-100 pada grafik Daily. Sebagaimana diketahui, Golden Cross seperti ini mensinyalkan dimulainya kembali tren naik. Apabila Crossing benar-benar terjadi, maka Anda bisa membuka posisi Buy di kisaran 108.

Baca Juga : Analisa Forex Mingguan 21-25 Mei 2018

Namun demikian, perhatikan bahwa sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat akan dirilis dalam pekan ini, khususnya Non-farm Payroll yang dikenal sebagai event bulanan berdampak paling besar di pasar forex. Apabila data aktual Non-farm Payroll menyimpang dari perkiraan, maka bisa terjadi gejolak harga di sekitar event ini. Sebaiknya hindari pasar pada saat itu, atau terapkan Money Management yang lebih longgar untuk menghindari posisi terkena Stop Loss ataupun Margin Call.

Recent Post

Pergolakan Yuan China Gagal Memicu Panik Trader

Terakhir kali mata uang China merosot secepat yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, kepanikan...

Ramalan Kuartal Ketiga Untuk Dolar, Euro dan Minyak

Kuartil kedua telah berakhir, dan pasar minyak atsiri dan tren yang tidak menentu sekarang...

Trading Dengan Price Action

Sebagai trader forex, tentu kerap mendengar mengenai konsep trading dengan Price Action. Secara...

Analisa Forex Mingguan 2-6 Juli 2018

Sesuai prediksi dalam analisa forex mingguan sebelumnya, Indeks Dolar AS (DXY) tertekan di kisaran...

Dolar Turun pada Penguatan Euro saat Merkel Capai Kompromi Imigrasi

Dolar AS turun terhadap para pesaingnya, tertekan oleh kenaikan euro setelah Kanselir Jerman Angela...

Popular Post this month

Cara Bermain Forex Untuk Pemula Tanpa Modal

Dari waktu ke waktu, bermain Forex makin sering disebut-sebut sebagai cara mudah dan cepat untuk...

Langkah Mudah Cara Main Olymp Trade

Trading Binary Option memang saat ini sangat digemari oleh banyak orang yang ingin mendapatkan...

5 Web Forex Indonesia Gratis Tanpa Deposit

Bagi para trader newbie atau pemula, website forex yang memberikan penawaran bonus gratis tanpa...

Menelusuri Broker Yang Terdaftar Di BAPPEBTI 2017

Saat memilih broker forex, biasanya Anda akan berfokus pada berbagai kondisi trading seperti...

Pengertian Apa Itu Forex Trading

Apa Itu Forex? Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar tak terpusat dimana mata uang dunia...