Di penghujung 2016, EUR/USD sedikit meningkat dan menutup pergerakan di atas level 1.05. Namun demikian, masa liburan telah usai dan pair tersebut kini harus menghadapi pengaruh data-data fundamental yang sudah siap menyambut di pekan pertama tahun 2017. Dirangkum dari analisa forex di berbagai sumber, berikut ini ulasan tentang proyeksi EUR/USD dari segi fundamental dan teknikal.
Analisa Forex Fundamental EUR/USD
Sempat bangkit di masa libur akhir tahun, EUR/USD terpantau kembali merosot tak lama kemudian. Sekumpulan data-data ekonomi penting telah siap menyapa pair tersebut di minggu pertama tahun baru, di antaranya adalah:
PMI Manufaktur : Spanyol, Italia, dan Perancis akan merilis masing-masing laporan PMI mereka. Namun seperti biasa, fokus tetap akan tertuju pada hasil PMI Manufaktur Jerman dan Zona Euro. Menurut forecast para analis, perolehan dari kedua area tersebut akan sama-sama stabil di 55.5 dan 54.9.
Data pengangguran dan Inflasi Jerman : Sama-sama terbit di hari Selasa (3/1), laporan-laporan ini diprediksi naik, terutama karena menguatnya perkonomian Jerman. Unemployment Change diyakini berkurang sebanyak 5,000, sedangkan CPI Jerman (m/m) diperkirakan tumbuh ke 0.6% dari poin sebelumnya di 0.1%.
PMI Jasa : Tak jauh berbeda dengan proyeksi di sektor Manufaktur, PMI Jasa Jerman dan Zona Euro juga ditaksir tak beranjak dari pencapaian sebelumnya di 53.8 (Jerman) dan 53.1 (Zona Euro).
Inflasi Zona Euro : Indeks CPI November berhasil terungkit ke level 0.6%, tak lain berkat melemahnya efek kemerosotan harga minyak. Karena emas hitam kini semakin stabil, maka konsensus memperkirakan jika inflasi Zona Euro bisa melesat hingga ke 1%. Hanya saja, dalam 5 periode belakangan, CPI belum mampu tumbuh melebihi poin 0.8%. Itulah mengapa, analisa forex dari ForexCrunch tak meyakini adanya perubahan dari raihan inflasi di periode sebelumnya.
Notulen Rapat ECB : Detail dari hasil pertemuan ECB yang mengeluarkan putusan terkait ekstensi program QE akan dirilis pada hari Kamis (5/1). Walaupun banyak kebijakan penting telah diungkap di acara konferensi pers Mario Draghi, notulen ini masih berpotensi membawa dampak signifikan, terutama bila terdapat indikasi yang menyiratkan pertimbangan ECB untuk melancarkan lebih banyak stimulus.
Retail Sales Zona Euro : Berbeda dari laporan-laporan sebelumnya, data yang meluncur pada hari Jum’at (6/1) ini diyakini bakal melemah hingga ke poin -0.4%, jauh lebih rendah dari angka sebelumnya di 1.1%.
Analisa forex jangka panjang dari Babypips menilai jika EUR berpeluang didominasi bearish pada tahun ini, mengingat banyaknya gejolak politik yang membayangi isu fundamental Zona Euro. Di samping itu, tekanan juga bisa datang dari Dolar AS, yang sudah banyak diproyeksi akan memperpanjang reli bullish-nya akibat dorongan dari <i>Trumponomics</i> dan hawkish Fed.
Analisa Forex Teknikal EUR/USD
Dipantau dari time frame harian, EUR/USD punya 3 resistance kunci saat ini, yaitu 1.0710, 1.0690, dan 1.0570. Di sisi lain, support pair tersebut kini sudah berada di 1.0340. Analisa forex dari ForexCrunch mengungkapkan jika harga berisiko besar menuju paritas apabila level support itu tertembus.
Pantauan bearish juga ditunjukkan oleh analisa forex Al Brooks yang mengamati EUR/USD dari chart bulanan. Sejak tahun 2008, pair itu sudah terkurung dalam trend bearish, dan makin terbenam setelah breakout dari level rendah di tahun 2014. Pergerakan sejak tahun 2015 hingga kini telah membentuk pola double top. Yang terbaru, harga sudah menembus formasi bearish flag dengan candle doji.
Meski tak ditandai dengan pola candle bearish, tak ada sinyal reversal kuat yang merekomendasikan peluang buy di sini, karena harga sudah sangat dekat dengan level paritas. Batas psikologis itu sangatlah kuat, sehingga meskipun harga berupaya rebound di chart mingguan, analisa forex Al Brooks meyakini jika EUR/USD akan mencapai paritas di time frame bulanan.