Analisa Dolar AS 22-26 Oktober 2018
Pekan lalu, setelah keluar dari kisaran Fibonacci 0.382-0.5, Indeks Dolar AS (DXY) langsung melejit tinggi dan sesuai prediksi berbalik hingga mencapai kisaran 96-an lagi. Setelah itu, indeks Dolar AS (DXY) kembali melemah, tetapi posisinya masih berada di atas Moving Average 100-Day dan 50-Day. Relative Strength Index juga berada di atas ambang 50, yang artinya pergerakan harga masih bullish.
Walaupun demikian, nampak bahwa momentum pergerakan harga telah memudar. Pada rekor tertinggi sebelumnya (4 Oktober), indeks Dolar AS sempat mencapai 96.16. Namun, pada minggu lalu, hanya mampu mencatat 96.10.
Ini merupakan gelagat buruk bagi indeks Dolar AS yang sudah gagal menembus resisten pada kisaran tersebut (sekitar 96.10) selama tiga kali berturut-turut. Namun, pelaku pasar takkan serta merta melakukan aksi jual atas Greenback. Secara teknikal, pergerakannya selama sepekan ke depan kemungkinan sideways dan cenderung tertekan, tetapi penurunannya takkan signifikan. Batas Support saat ini berada pada Fibonacci 0.236 (95.56), Fibonacci 0.382 (95.22) dan Fibonacci 0.5 (94.95).
Dari perspektif fundamental, meskipun ada beberapa jadwal rilis data berdampak menengah hingga tinggi dari Amerika Serikat dalam periode 22-26 Oktober 2018, tetapi tak ada yang diperkirakan akan cukup signifikan untuk mempengaruhi harga kecuali data GDP pada hari Jumat. Data-data yang dijadwalkan rilis antara lain:
1. Pidato Anggota FOMC Neil Kashkari (Selasa, 23 Oktober 2018/20:30 WIB)
2. Purchasing Managers Index (PMI) sektor Manufaktur dan Komposit versi Markit (Rabu, 24 Oktober 2018/20:45 WIB)
3. Data New Home Sales (Rabu, 24 Oktober 2018/21:00)
4. Data Durable Goods Orders (Kamis, 25 Oktober 2018/19:30 WIB)
5. Data Initial Jobless Claims (Kamis, 25 Oktober 2018/19:30 WIB)
6. Data Pending Home Sales (Kamis, 25 Oktober 2018/21:00 WIB)
7. Gross Domestic Product (GDP) preliminer untuk kuartal III/2018 (Jumat, 26 Oktober 2018/19:30 WIB)
8. Michigan Consumer Expectations dan Michigan Consumer Sentiment (Jumat, 26 Oktober 2018/21:00 WIB)
Sebagaimana dapat dilihat, data yang benar-benar berstatus Market Mover hanyalah GDP. Rencana kenaikan suku bunga AS susulan pada bulan Desember mendatang sudah dianggap sebagai kepastian dan data-data lain takkan dihiraukan oleh pelaku pasar. Oleh karenanya, antara hari Senin hingga Kamis, pergerakan Indeks Dolar AS kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar AS. Trader perlu memerhatikan khususnya perkembangan negosiasi Brexit antara Uni Eropa dan Inggris, serta pengumuman suku bunga Zona Euro pada hari Kamis (18:45 WIB).